Rabu, 17 November 2010

Di Balik Impian yang Terlupakan


Keluaran 2:11- 22
Setelah melihat penderitaan bangsanya selama dimesir,Musa mempunyai impian untuk membebaskan mereka dari penderitaan itu.Dia berusaha membela bangsanya dengan pemikiran bahwa bangsanya akan mengerti bahwa ia peduli terhadap mereka dan bahwa ua dipakai oleh Allah untuk menyelamatkan mereka(kis 7:25).Itu sebabnya ia membunuh orang mesir yang memukul salah satu orang Israel.Tetapi walaupun demikian,orang Israel tidak mengerti niat baik dan impian Musa(keluaran 2:13).Ketika Firaun mendengar apa yang telah dilakukan oleh Musa,ia mencari ikhtiar untuk membunuh Musa,sehingga Musa pun melarikan diri ketanah Midian,Musa berada diMidian selama 4o tahun dan ia menghabiskan waktunya disana dengan menggembalakan kambing domba Yitro mertuanya.
Tapi semuanya tidak terhenti disitu,Allah sedang mengerjakan sesuatu didalam diri Musa.Allah tidak hanya mempersiapkan dia secara teknis melalui kehidupan diistana dan pendidikannya diMesir,tetapi ia juga mempersiapkan dalam hal yang jauh lebih mendasar,yaitu dalam hal karakter.Impiannya untuk menjadi super hero/pahlawan perkasa yang akan membebaskan bangsa nya,kini pudar oleh tekanan kesibukan yang sama setiap harinya sebagai gembala kambing domba.apalagi jika ia mengingat- ingat penolakan orang Israel ketika ia berusaha melerai mereka yang berkelahi.Tetapi melalui hal ini Musa belajar sesuatu yang sangat berarti,yaitu bahwa ia bukan siapa- siapa,ia penuh keterbatasan.selain itu selama menjadi gembala domba,ia menjadi terbiasa dan sangat mengenal padang gurun Sinai yang kelak akan mereka lalui dan sekaligus menjadi tempat dimana Allah memberikan sepuluh hukum kepadanya.Allah mempersiapkan Musa sebaik-baiknya sementara Musa sendiri telah melupakan impian itu.Kenyataan ini menunjukan bahwa tidak semua impian dan cita –cita yang luhur akan tercapai secepat yang kita pikirkan.
Sebuah ungkapan mengatakan’’tidak mungkin seseorang mencapai impiannya sampai ia menyelesaikan apa yang seharusnya ia lakukan hari ini’’untuk mencapai sebuah impian,ada tahapan-tahapan tertentu yang harus kita lalui.Ada yang harus dipersiapkan hari ini untuk dapat masuk pada hari esok.Tahapan-tahapan itu bisa dipakai Allah untuk membentuk karakter atau bagian-bagian lain dalam diri kita yang perlu dibenahi.
Allah akan mewujudkan impian-impian kita pada saat dia melihat bahwa kita sudah benar-benar siap untuk hal itu,karena ia menginginkan orang-orang yang berkualitas,yang belajar mengandalkan DIA dan bukan mengandalkan kekuatan diri sendiri.Jika saat ini impian-impian anda pudar,ingatlah selalu akan pengalaman musa yang harus melalui waktu-waktu yang panjang sebelum impiannya tercapai,namun melalui semua itu Allah sedang mempersiapkan dia untuk menjadi pemimpin besar bagi umat Israeel.
Pengakuan yang benar
Hanya orang yang mau menguduskan dirinya dan rela dibentuk oleh TUHAN,yang akan dianggap layak untuk melakukan pekerjaan yang mulia.(2 timotius 2:21)
Kata-kata bijak
Sesuatu yang besar membutuhkan persiapan yang lama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar