Rabu, 17 November 2010

Iman Memerlukan Pengorbanan


Karena diperintahkan oleh putrid Firaum,Musa dibawa pulang kepada ibunya untuk disusui,sejak saat itu Musa bersama-sama dengan ibunya dan dibesarkan dalam lingkungan keluarganya sendiri.Tidak disebutkan dengan jelas berapa umur Musa ketika ia dibawa keistana dan selanjutnya diangkat anak oleh putrid Firaun.Tetapi tentunya ia berada cukup lama bersama keluarganya sendiri dan dia telah menerima ajaran-ajaran tentang Allah Israel dari orang tuanya.Buktinya meskipun dia hidup di lingkungan istana yang menyembah berhala sebagaimana kebiasaan bangsa mesir pada umumnya,namun sangat jelas terlihat bahwa Musa tetap mempertahankan imannya kepada Allah Israel.Ahli-ahli sejarah yahudi menduga bahwa pada waktu Musa berada di mesir,ia menjabat sebagai Perdana Menteri Mesir dan sebagai anak angkat putrid Firaun,ia menjadi orang kedua sesudah Firaun.Lepas benar atau tidaknya dugaan ini,yang jelas Musa menikmati kehidupan istana yang enak dan tidak usah bersusah-susah karena semua kebutuhan serba tercukupi.Namun begitu Alkitab menuliskan tentang dia bahwa setelah dewasa ia menolak disebut sebagai anak putrid Firaun dan lebih suka menderita bersama umat Allah.Dia menganggap penghinaan karena Kristus sebagai kekayaan yang lebih besar dari semua harta kekayaaan Mesir.Musa telah menentukan pilihan yang sangat berarti di dalam hidupnya dimana ia rela meninggalkan Mesir dengan segala kemewahan nya denagan dia takut kepada murka raja.
                Iman kepada Allah menuntut pengorbanan! Untuk mempertahankan iman,kita harus mengarahkan pandangan pada tujuan dan upah yang menanti kita dan bukan pada kesenangan sementara dunia ini.’’iman adalah memercayai apa yang tidak kita lihat dan upah dari iman adalah melihat apa yang kita percayai’’.kalau setiap orang Kristen mengarahkanmpandangan nya pada tujuan,maka ia tidak akan merasa sayang untuk melepaskan kesenengan atau sesuatu yang sangat ia kasihi kalau hal itu menghalangi imannya kepada Yesus.Tidak sedikit orang yang menjual imannya hanya karena harta kekayaan,uang,ketenaran dan pasangan hidup.Tetapi iman yang sejati dapat berhasil melalui setiap ujian.Iman yang sejati menuntut penyangkalan diri yang besar,kerelaan untuk melepaskan hak,bukan hanya hak untuk menikmati kesenangan dan kemewahan hidup,tetapi mungkin juga hak untuk hidup.
                Ingatlah bagaimana Musa terancam nyawa nya ketika Firaun tahu bahwa ia memukul orang Mesir karena membela umat Allah.Tetapi Musa mau mengorbankan kesenangan nya sendiri dan rela menderita bersama umat Allah,Apa yang telah anda korbankan demi imanmu kepada Yesus Kristus?
Pengakuan  Yang Benar
Penghinaan yang disebabkan karena kita percaya kepada Kristus,nilainya jauh melebihi seluruh harta kekayaan Mesir,bahkan harta seluruh dunia ini sekalipun.(ibrani 11: 26)
Kata-kata bijak
Iman yang sejati tidak dapat ditukar dengan kesenangan sementara.

1 komentar: